Rabu, 01 Desember 2010

Kuatkan Tulang dan Kuras Racun dengan Asparagus

Nama asparagus diambil dari bahasa Latin yaitu asparagus officinalis yang termasuk dalam famili Asparagaceae dan genus Asparagus. Dalam bahasa Yunani, asparagus disebut aspharagos. Dalam bahasa Persia, dikenal dengan asparag yang berarti tumbuh.
Asparagus merupakan sejenis sayuran yang berumah dua, yaitu tanaman ini ada yang jantan dan ada yang betina. Asparagus banyak ditanam di Amerika khususnya Amerika Utara. Rebung asparagus yang diambil sebagai sayuran adalah rebung yang besar berwarna putih, lunak, dan gemuk.
Lahan yang dibutuhkan oleh asparagus yaitu dataran tinggi kira-kira 600-900 m di atas permukaan laut. Asparagus dapat tumbuh optimal pada suhu 15-25 derajat Celcius dengan curah hujan yang cukup banyak dan merata sepanjang tahun, artinya lahannya harus berhawa sejuk dan dekat sumber air agar kebutuhan air di musim kemarau tercukupi.
Asparagus merupakan salah satu jenis sayuran yang mempunyai nilai gizi yang sangat baik. Kandungan gizi asparagus yaitu sumber vitamin K, asam folat, vitamin C, dan vitamin A. Konsumsi 1 cangkir asparagus dapat memenuhi 114.8 persen dari kebutuhan tubuh akan vitamin K setiap hari. Vitamin K berguna untuk pengeluaran protrombin yang diperlukan untuk pembekuan darah. Vitamin K juga diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan tulang sehingga dapat mencegah osteoporosis.
Asparagus juga mempunyai sifat diuretic yang sangat baik. Hal itu disebabkan kandungan asam amino asparagin di dalamnya. Sifat diuretic tersebut dapat dimanfaaatkan untuk menguras komponen toksik (racun) yang ada di dalam tubuh dengan melalui urin. Mengkonsumsi asparagus secara berlebih dapat menyebabkan urin menjadi berbau tidak sedap. Penderita gout dan asam urat disarankan untuk tidak mengkonsumsi asparagus secara berlebihan.
Asparagus diunggulkan sebagai sumber triptotan, vitamin B1, B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium, dan protein. Lalu juga terdapat besi, seng, magnesium, selenium, dan kalsium. Selain berfungsi untuk mengendurkan saraf pada pusat otak, triptofan juga berfungsi untuk mengubah suasana hati. Ditambah lagi kandungan serat pada asparagus cukup baik.
Jika Anda ingin mengkonsumsi asparagus, Anda dapat menyajikannya dengan cara direbus dan dikukus. Di Belanda, asparagus biasanya disajikan dalam bentuk pasta. Asparagus juga bisa diminyaki dengan olive oil dan dikonsumsi bersama keju. Di Indonesia biasanya disajikan dalam bentuk sup kepiting. Asparagus dapat disajikan panas ataupun dingin.
Dalam proses pengolahan sebaiknya hindari peralatan masak yang menggunakan besi karena kandungan tannin akan bereaksi dengan besi dan menyebabkan perubahan warna pada asparagus. Asparagus yang baik mempunyai bentuk melingkar. Asparagus putih mempunyai flavor lebih lembut dibandingkan asparagus hijau. Konsumsi asparagus satu hari atau dua hari setelah dibeli dan sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin.
Source : kompas/lh3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar